Itinerary Trip 4 Hari Backpackeran Ke Kumano Kodo, Jepang Murah (Liburan Jepang)



Hari 1 – 9 Mei 2014 

Tiba di airport Kansai jam pagi….begitu mendarat langsung antri untuk beli JR Pass Kansai Wide area dan beli yang 4 hari dengan harga 7200Yen. Kenapa JR Pass Wide Area? Karena kota yang saya datangi tidak termasuk kalau cuma pakai JR Pass Kansai aja. 

Dari Kansai airport naik kereta yang ke Wakayama station. Nah dari Wakayama station saya melipir sebentar ke Kishi station, tempat di mana si kucing yang bernama Tama kerja. Nah loh…jadi si mpus Tama itu adalah Train Master dari Kishi station. Kisahnya bisa dicari di Google yaa...Dengan membayar 720Yen, kita sudah menikmati kereta Tamaden, kereta khusus bertema kucing, pulang pergi dari Wakayama ke Kishi. KiraJkira 2 jam saya di Kishi station, menikmati toko souvenir (gk beli apaJapa sih), café Tama (beli Umeshe doing) dan ngeliatin si Tama yang lagi boboJbobo siang di kantornya. Setelah puas, kembali lagi ke Wakayama station lalu lanjut ke Kii Tanabe dengan kereta JR. 

Sampai di JR station Kii Tanabe, jangan lupa mampir ke Pusat Informasi yang kantornya pas di sebelah stasiun. Ada kok petugasnya yang bisa Bahasa Inggris. Ambil peta sambil tanya atau konfirmasi lagi apa yang sudah ada di daftar perjalanan. Begitu kelar…saya langsung ke penginapan Buddha Guesthouse. Jalan kaki cuma 2 blok, belok kiri…sampe deh. Saya ambil kamar sharing dengan tempat tidur tatami. NgobrolJngobrol sebentar dengan KojiJsan…trus saya kasih deh si Cepot buat dipajang. KojiJsan terkejut tapi seneng juga dapet olehJoleh. Karena guesthouse kecil dan sudah penuh dengan pernakJpernik akhirnya si Cepot dipajang di kamar cewe, pas di depan foto Dalai Lama. Dan saya dapet diskon deh…kamar yang harusnya bayar 2300Yen jadi cuma bayar 2000Yen. Trus besoknya saya dikasih lukisan Jepang.

Menjelang sore, saya sempat muterin kota, jalan kaki menuju pantai…eh, bukan pantai sih tapi pinggir laut lah. Dan sunsetnya pas bagus…bulat! Terus..muterJmuter cari makan dan…super market. Malam hari cuma nonton sinetron berbahasa jepang dengan beberapa tamu lain sambil mengiraJngira jalan ceritanya..ha ha…lucu juga nonton sinetron tapi gak ngerti bahasanya. 
Biaya Hari 1: 

  1. JR Kansai Wide Pass 7200Y 
  2. Tiket Kereta PP Wakayama – Kishi station 720Y 
  3. Makan siang Takoyaki 100Y; Umeshu 470Y; Coklat Meiji 83Y Makan malam 750Y 
  4. Total 9323Y 
Hari 2 – 10 Mei

Pagi saya sudah bangun dan siapJsiap…tapi ternyata bangun kesiangan. Rencananya mau naik bis yang jam 6:20 

pagi, tapi ternyata jam 6:15 masih di penginapan. Akhirnya saya naik bis jam 7 tapi gak jadi trekking, karena bis yang jam 7 tidak berhenti di Hosshinmon oji, desa di mana saya mau mulai perjalanan dengan berjalan kaki selama 3 jam untuk sampai ke Kumano Hongu Taisha. Bis di sana tepat waktu banget…sopirnya sudah tua. Jam 6:50 pak sopir benerin sarung tangannya… 6.55, pak sopir mulai betulJbetulin topinya…jam 7 teng…baru deh perlahan beranjak. Tarif lumayan mahal 2000Yen. Setelah sekitar 2 jam lebih (bis sempat berhenti sebentar di toilet umum) …sampailah di kuil pertama Kumano Hongu Taisha. Di tahun 1889 kuil yang dulunya terletak di Oyunohara hancur kena banjir yang kemudian dipindahkan ke tempat yang sekarang. Torii di Kumano Hongu sendiri adalah Torii tertinggi di Jepang. 

Sebelumnya saya sempat khawatir dengan toilet karena mau jalan ke desaJdesa…ternyata, toiletnya canggih beneer, banyak tombolnya :p .. hangat pas duduk, bersih..top deh. Tapi di beberapa tempat ada juga sih yang masih toilet jongkok tradisional tapi tetep bersih. Ini penampakan terminal bis Hongu dan toiletnya. 

Setelah makan siang dengan sushi dan pudding mangga sambil memandang alam, saya naik bis menuju ke desa Yunemine onsen yang cuma berjarak 15 menit dengan tarif 290Yen. Rencananya juga mau jalan kaki lewat bukit tapi kok yaa gk jadi…yang kemudian saya menyesal !

Tiba di desa yang cantik ini masih siang…saya langsung ke Minshuku Kuraya, tempat saya akan bermalam. Tarif 5500Yen termasuk makan pagi ala jepang, agk mahal sih dari penginapan saya inapi. Sangat tradisional, pintunya model yang digeser dan masih pakai kertas. Sebetulnya duluJdulu sebelum orang sana berziarah…mereka mampir dulu ke Yunomine onsen untuk membersihkan diri sebelum ziarah ke ketiga kuil itu. Jadi sebetulnya rute saya agak2 salah nih. 

Nah…buat ngemil2 sore…bisa beli ubi manis 400Y dapet 3 buah atau 100Yen dapet 2 buah telur untuk dimasukan ke dalam sumur ini, yang dinamakan/disebut Yuzutsu, untuk direbus. Di warung saya mau beli ubi. Ada 2 tulisan, yang satu 400 dan satu lagi 40. Saya ambil bungkusan ubi yang isi 3 dan kirain harganya 40Yen…ternyata maksudnya harga ubi 400Yen dan kalau direbus perlu waktu 40 menit. Halaah! Agak sorean karena masih laper saya beli telur 2 buah dan direbus di Yuzutsu. 

Gubuk di bawah ini masuk ke dalam Unesco World Heritage loh…onsen ini bisa menampung 2J3 orang. Tapi gak sempet nanya berapa harganya. Kalau onsen umum, sekitar 200Yen. Tapi gak boleh pake baju atau bikini…alias telenji….aih. Untung Minshuku saya ada onsennya dan kebetulan tamunya cuma saya sendiri jadi berasa onsen pribadi deh. Yunomine onsen ditemukan sekitar 1800 tahun lalu…dan katanya onsen tertua di Jepang.

Yunomine onsen telah menjadi bagian dari ziarah ke Kumano Kodo sejak ribuan tahun lalu. 

Biaya: 

  1. Buddha Guesthouse 2000Y 
  2. Bis Kii Tanabe – Hongu 2000Y Suvenir di Kumano Hongu 500Y Makan siang Y243 (Sushi + Puding) Bis Hongu – Yunomine onsen 290Y Ubi 400Y, Telur 100Y. 
  3. Makan malam Y450, Umeshu 350Y 
  4. Total 6333Y 

Hari 3 – 11 Mei 


Pagi, setelah berJonsen ria lalu makan pagi ala tradisional Jepang…saya siapJsiap check out dan tibaJtiba pengen berJonsen lagi di Kawayu onsen. Jadi saya naik bis dari Yunomine onsen ke arah Shingu tapi berhenti di Kawayu onsen. 15 menit kemudian sampai di Kawayu onsen. Tiba di sana masih jam 9, sungai juga masih sepi..hanya ada satu keluarga Jepang yang sedang menggali untuk membuat onsen. Jadi sungai Otogawa, yang merupakan anak sungai dari Kumanogawa, kalau kita gali luband di pinggir sungai, air panasnya keluar dan kita akan mendapatkan onsen kita sendiri…dan gratis! Suhu dapat diatur dengan mengalirkan air sungai yang dingin ke dalam lubang yang telah kita gali. Unik banget. Bodohnya saya, udh niat ke sana…eh malah lupa pake bikini. Langsung. Scara di sana juga gk ada tempat ganti baju. Oiya…yang di sini, katanya boleh berJonsen pakai bikini. Karena gk ada tempat ganti baju dan juga sebetulnya ragu boleh atau gak pakai bikini, maklum kendala Bahasa…kalau menurut si bapak dari keluarga Jepang itu sih boleh. Eniwei…akhirnya saya cuma rendem kaki doang sambil godain anakJanaknya…bukan bapaknya loh " 

Oiya…perhatian!! Jangan makan atau ngemil di pinggir sungai. Saya masih punya telur rebus sisa makan pagi yang saya bawa buat ngemil. Nah, di pinggir sungai sambil bengong dan mengahayal andaikan sungai di Indonesia bisa sebersih ini…saya makan telur rebus..eh baru setengah tibaJtiba ada burung yang lumayan besar menyambar telur rebus saya…kam*r*t…kaget juga tapi beruntung tangan saya gak luka. Tadinya mau ngabisin ubi rebus sisa dari Yunomine tp gk jadi deh. Setelah 2 jam di sini dan memang jadwal bis lewat 2 jam setelah satu turun, sambil ngobrol ngalor ngidul dengan turis dari Australia, saya naik bis menuju ke Shingu. 

Tiba di Shingu saya langsung ke Pusat Informasi yang berada di stasiun bis juga..untuk tanya arah ke Kuil Kumano Hayatama Taisha yang ternyata haltenya sudah kelewatan. Akhirnya jalan kaki ke sana sekitar 15 menit…tapi kurang seru karena kuilnya berada di kota.

Menuju ke stasiun bis Shingu, saya melewati toko burger kecil. Mampir dan beli burger teriyaki dan enak sekali. Karena saya buruJburu, saya makan sambil jalan dan……burger saya disambar burung. OMG. 2x! 2x loh. Ternyata Japanese birds don’t behave like a Japanese " 

Dari Shingu saya memutuskan naik kereta, biar cepat dan pakai JR Kansai Wide Area jadi gak perlu bayar, naik sampai stasiun kereta Kaatsura dan dari situ naik bis ke Daimonzaka Slope dengan tarif 420Yen. Berjalan di Daimonzaka slope menjadi salah satu favorit saya. Disambut oleh 2 buah pohon cedar raksasa yang berumur 800tahun, mereka sebutnya MeteoJsugi, 80 yearJold ‘Husband & Wife’ Cedar trees. Melewati jalan bertangga menanjak selama kurang lebih 25 menit dengan pohon cedar di kanan kiri sangat menyenangkan…sejuk dan damai. Akhirnya sampai di parkiran bis..loh kok?? Saya kira sudah sampai di Kumano Nachi Taisha…ternyata masih naik lagi sekitar 15 menit. Lumayan ramai tapi 90% peziarah Jepang dan orang tua. Hebat deh masih bisa naikin tangga..dan kita saling memberikan semangat..Gambate!! Jalan menuju ke Kumano Nachi Taisha kita akan melewati tokoJtoko souvenir dan beberapa café. Jadi gak melulu hutan. 

Akhirnya tiba juga di kuil terakhir…Kumano Nachi Taisha. Kalau mau lihat air terjun Nachi, bisa turun lagi. Bisa tanya dengan orangJorang di sekitar situ. Waktu itu saya nanya dengan orang lokal eh terus malah dianterin pake mobilnya. Kalo jalan kaki paling 10 menit.

Biaya: 8730Y 


Hari 4 – 12 Mei 

PagiJpagi naik JR train jam 7am ke Kyoto.


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.