7 Barang Yang Sering Di Curi Ketika Travelling 2021



Ini sedikit tips dari saya, mungkin bisa mengurangi resiko kecopetan/rampok

7 Barang Yang Sering Di Curi Ketika Travelling 2021 :

1.Uang

1. Kalau lagi berpindah tempat/kota/negara, yang notabene barang bawaan dibawa semua disarankan selalu traveling dengan money belt.

Ada yang dikalungin, dipinggang/depan perut. Uang, passport ada disitu.

Tujuan dari money belt itu adalah kalau tas dirampok/ketinggalan/hilang, barang yang penting tetep ada di badan anda. Kalaupun ada rampok atau ada yang menodong, biasanya mereka cuma ada waktu beberapa detik untuk merampas semua barang kita.

Ada money belt sekarang yang ditaro di paha atau di betis jadi lingkarnya lebih kecil itu lebih aman lagi.

2. Selalu menyiapkan uang sekedarnya di tas/kantong saku untuk perjalanan, jadi jangan ambil uang dari moneybelt depan umum yang udah kita umpetin. 

3. Saya traveling selama ini gak pernah bawa dompet, karena saya hanya perlu credit card/ATM jadi itu semua masuk di moneybelt. Paling saya beli dompet kecil buat koin atau beberapa lembar uang. Gak perlu bawa bawa dompet dengan segala kartu yang tidak berguna.

4. Paling enak memang kalau punya celana bersaku yang ada kancingnya, taro uang disitu cukup buat makan/sightseeing/transport. Daripada buka tutup tas ambil dompet, lebih mengundang copet.

5. Bikin dompet palsu yang berisi kartu kartu bank bohongan atau kartu kartu expired dan selembar/dua lembar uang. Kalau penodong ngotot minta dompet, kamu bisa dengan 'senang hati' menyerahkan dompet palsu itu.

6. Tergantung dari hostelnya, biasakan selalu menyimpan uang/passport/barang berharga di safety deposit hotel. Karena kalo ditinggal di kamar mereka suka tidak tanggung jawab kalau hilang. Atau kalau di hostel ada locker, bawa gembok sendiri. Atau di kamar hostel ada yang bisa didobel gembok sendiri ( bawa spare 2 padlock )

7. Kalau travelingnya lama, berbulan bulan, biasanya saya ambil uang setiap 2 minggu sekali dari ATM. Supaya tidak bawa bawa uang banyak kesana kemari.

 

2.Kamera

Khusus untuk traveler dengan kamera DSLR yang besar, memang ini agak agak susah diumpetin ya? hehe Tapi biasanya saya lebih nyaman membawa daypack/tas ransel kecil untuk masukin kamera. Jadi kalau misalnya udah selesai photo2x daripada itu kamera bag dipamer pamer, lebih baik masuk kandang alias masuk ke daypack.. lebih aman. Saya jarang sekali bawa camera bag diselempangin, karena orang tau kalau itu tas kamera, lebih 'menarik' perhatian. Jadi biasanya kamera selalu saya kalungin kalau emang banyak banget yang musti di photo, tapi setelah itu kalau photo photo udah selese, saya masukin tas lagi.

 

3.Memory card/Photos

Nah, kita sering kan denger cerita kamera hilang/dirampok. Kehilangan ratusan/ribuan photo.
Saya biasanya kalau lagi pindah tempat antar kota dan kamera untuk sementara tidak dipakai, saya selalu mengaluarkan memory card dari kamera (saya punya tempat khusus buat memory card) saya tempatkan terpisah, simpan di saku celana saya sebelah kiri. Jadi kalau tas saya hilang dengan kameranya didalem, at least memory card saya tidak hilang dengan semua photo photonya. Kemaren ini ada orang Belanda dan orang Perancis kameranya hilang, ribuan photo juga lenyap :-(

Jangan lupa back up. Beli USB stick, pindahin photo photo disitu buat back up. Kalau traveling lama, bisa upload photo online atau kirim USB stick/CD kerumah.

 

4.Di Bis

Selama di Amerika Selatan kemarin ini, saya selalu menggunakan bis. Di Peru sendiri 100 jam, jadi 'peraturan' naek bis udah lumayan ngelotok,  dapet banyak masukan juga dari orang. Ini tips khusus di Amerika Selatan, tapi juga di tempat lain tentu bisa diterapkan.

1. Jangan menyimpan tas dibawah, diantara kaki karena ada beberapa kejadian tas mereka disilet dari belakang atau diambil dari belakang.

Kecuali naik bis yang ada footrestnya, gak mungkin orang nyilet dari belakang, karena gak ada access dari belakang.

2. Keep your bag on your lap, dipangkuan. Terus kebiasaan kalau tas yang ada restletingnya/depannya diputer mengadap badan kamu, jadi dibikin agak susah untuk orang mengambil sesuatu dari tas kamu.

3. Ini di SA ya, khususnya di Ecuador. Disarankan jangan menaruh barang di tempat bagasi diatas, kecuali barang yang gak penting.

 

5.Daypack

Kita sering jalan jalan dengan ransel kita dibelakang, itu juga harus waspada sekeliling kita kadang kadang liat belakang. Atau tas ransel taruh didepan kalau sedang berada ditempat yang agak rame.

Pengalaman saya waktu itu di London, waktu lagi di escalator turun ke underground, saya merasa ada orang deket banget di belakang, karena mungkin agak rame dan di escalator kan jaraknya agak deket. Tapi perasaan saya gak enak, saya muter kebelakang terus orang dibelakang kayak salting gitu. Setelah lewat dari escalator, tas ransel saya udah setengah terbuka, tapi untung gak ada yang hilang. Jadi sekarang kebiasaan suka miring berdiri di escalator hahaha.. atau tas ditaro didepan.

 

6.Backpack

Saya biasanya punya tas kantong sendiri, karena tas saya gak bisa dikunci kalau lagi check in bagasi di pesawat saya ada tas cover sendiri yang bisa digembok. Selain lebih aman itu juga menjaga backpack kita agar tahan lama. Karena banyak backpack yang talinya nyangkut2x atau robek... sayang. Tapi tujuan utama kenapa kita harus mengunci backpack kita adalah untuk mencegah ada oknum yang 'menyelundupkan' sesuatu di tas kita, contoh bahaya : drugs/barang terlarang.


7.Barang Lain

Selalu membuat fotokopi tiket, passport, dan asuransi perjalanan. Jangan ditaruh ditempat yang sama dengan yang asli. Supaya kita punya berkas ditempat lain, kalau ada yang hilang sebagai back up. Simpan di online storage atau di email.

Kedengerannya saya kayak paranoid ya? Tapi ini semua kebiasaan saya selama ini, jadi bukan satu big effort lagi. Little things yang sekarang jadi kebiasaan. Tapi tetep gak paranoid hanya waspada saja. Karena saya gak mau acara traveling terganggu gara2x paranoid :-)

Alhamdulilah sampai saat ini saya traveling gak pernah ada yang hilang lagi. Amerika Selatan yang katanya 'berbahaya' saya tidak pernah merasa 'tidak aman' disana sama sekali. Pada saat di Kolombia saya merasa ada 'dirumah' karena orang orangnya yang sangat ramah.

Jujur saja, saya lebih takut jalan jalan di Jakarta dibanding negara lain, takut dihipnotis. Beberapa hari yang lalu kena hipnotis di PIM :-P (katanya sih dihipnotis) laptop sepupu saya lenyap didepan mata, hanya dalam itungan detik.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.