Itinerary Trip 12 Hari Trekking Di Nepal Yang Wajib Di Coba 2021 (Liburan Nepal)

Itinerary Trip 12 Hari Trekking Di Nepal Yang Wajib Di Coba 2021

Trekking di Annapurna Base Camp 4130 Meter, 15-21 April 2011 -

My trip, overview

Day 1 = Singapore - Kathmandu

Day 2 = Kathmandu - Pokhara

Day 3 = Pokhara - Nayapul. Trekking start: Nayapul - Birethanti - Syauli Bazaar - Ghandruk

Day 4 = trekking: Ghandruk - Chhomrong

Day 5 = trekking: Chhomrong - Sinuwa - Bamboo - Dovan

Day 6 = trekking: Dovan - Himalaya - Deurali - Macchapuchre Base Camp (MBC)

Day 7 = trekking: MBC - Annapurna Base Camp (ABC) - MBC - Deurali - Himalaya - Dovan

Day 8 = trekking: Dovan - Bamboo - Sinuwa - Chhomrong - Jhinu Danda - Hot spring - Jhinu Danda

Day 9 = trekking: Jhindu Danda - New Bridge - Syauli Bazaar - Birethanti, trekking finish. Birethanti - Pokhara

Day 10 = Pokhara, paragliding + cycling around

Day 11 = Pokhara - Kathmandu

Day 12 = Kathmandu - Singapore

 

My trip, day 1

1.1 Singapore - Kathmandu

Pesawat Silk Air MI 412, terbang dari terminal 2 Changi Airport Singapore jam 09.10. Total perjalanan 5 jam 10 menit, diharapkan utk sampai di Kathmandu pukul 12.05 waktu setempat. Ada perbedaan 2 jam 15 menit antara waktu Nepal dan Singapore (Nepal GMT+5.75 while Singapore GMT +8).Makanan yang dikasi di pesawat OK lah, semacam nasi briyani India pake daging ayam. Entertainmentnya agak2 kurang. Pesawatnya pun itungannya kecil (kayak AA aja). Tapi service yg diberikan bagus banget.

1.2 Kathmandu

Begitu sampai d Kathmandu, kita harus langsung k counter visa on arrival, saya pilih yang 15 hari, seharga USD25. Kita harus isi form, dan siapkan pas foto paspor. Formnya sebenernya bisa didownload di internet, jadi kita udah isi dulu pas di pesawat, datang2 langsung jd orang2 pertama yg antri VOA :)Setelah paspor kita distempel, seperti biasa kita ambil bagasi. FYI, ini airport nurut standard saya jelekkkk banget, berasa banget airport Indo jauh lebih bagus (IMO..)Selepas ambil bagasi, tinggal keluar, bakal banyak tout utk cr hotel, taxi dkk. Karena saya pake jasa agent travel local, saya dah ditunggu utk dijemput k hotel.Kondisi udara di Kathmandu sangat kotor, tingkat polusi udaranya bener2 tinggi, bahkan orang lokal sendiri ke mana2 pada pake masker. Kondisi jalannya juga memprihatinkan, di mana di sana tidak ada traffic light, orang menyeberang seenaknya, sapi masuk jalan, traktor, sepeda, motor, mobil, semua alat transportasi masuk jalan, ngeklakson dan tidak memperdulikan aturan.Hari itu saya tinggal di hotel Marsyangdi Mandala, hotelnya terletak di daerah Thamel, yang merupakan 'Legian / Kuta' nya Kathmandu. Daerah ini bener2 rame, ruwet, dan touristy. Saya sendiri tidak terlalu menyukai daerah ini (muter 1 jam langsung nggliyeng -__-). Mayoritas dr daerah ini isinya adalah guesthouse, toko equipment trekking, travel agency, toko kain, toko buku, toko souvenir, backpacker hostel, western restaurant, dan bar. Cukup banyak pedagang acung dan pengemis yang menarget turis2.Parahnya, di seluruh Nepal, ad pemadaman harian, yg kl menurut orang lokal sehari bisa mencapai 16 jam! Ya... sy tidak bohong, kita sampe harus tidur dengan menggunakan headlamp, just in case malem2 kebangun pengen pipis T_TMalam itu kita tidur agak pagian (dan emang gak bisa ngapa2in karena mati lampu), karena keesokan harinya akan naek bus ke Pokhara jam 7 pagi.Udara cukup dingin, di weather forecast, katanya 10-30C.

 

My trip, day 2:

Kathmandu - Pokhara

Setelah bangun pagi jam 5an, udara terasa begitu dingin, maklum, orang negara tropis :P Suhu mungkin sekitar 10 derajat, according to weather forecast.Setelah breakfast sekedarnya, kita dijemput guide dan porter yg diassign utk trip kita. Kita jalan kaki menuju Kathmandu tourist bus terminal. Di Nepal, bus antar kota ad 2 jenis, yaitu "local bus" dan "tourist bus". Bukan berarti tourist bus hanya utk turis, dan local bus hanya utk orang lokal, kalo emang bener gitu, ini negara rasis bener donk :PLocal bus, secara umum harga lebih murah, frequency lebih banyak, hanya saja busnya bakal sering stop di desa2 yg dilalui. Orang2 dr desa2 jg biasanya bakal bawa barang2 ajaib macam ayam, sayuran, dll masuk bus >.< Tourist bus, secara umum harga lebih mahalan, tp cmn stop d bbrp resto utk lunch / toilet break aja. Tourist bus sendiri fasilitasnya tergantung dr harga tiket busnya. Saya naek yg non AC. Dan karena udah include paket dr trip, jd saya sendiri kurang tau harganya berapa, tp berdasarkan info di Lonely Planet, kayaknya sekitar 400Rupees. Lama perjalanan 7 jam including break. Kondisi jalan selama perjalanan, bener2 jelek, selalu bumpy, ditambah dengan never ending klakson dr mobil / bus / apapun yg ada di jalan. Untungnya pemandangan setelah keluar dr Kathmandu bagus, kita menyusuri sungai Trishuli yang cukup terkenal sebagai sungai tujuan orang rafting pemula di Nepal.

 

Sekitar pukul 2an , kita tiba di Pokhara, kota terbesar kedua di Nepal, kota yg indah dengan danau di dalam kota, dan view dr pegunungan Annapurna yg terlihat kalau cuaca lg bagus. Kotanya jauh lebih tenang dari Kathmandu (ya, we loved it :D). Bakal banyak terlihat calon trekker, ataupun yg udah selesai trekking, hippies2 (gak bule, gak jepun), turis2 Asia yg kemana2 masih pake celana panjang dan kemeja, dll tumplek blek di daerah lake sidenya Pokhara. Toko2 yg ada di sini pun tidak terlalu beda dengan d daerah Thamel, hanya saja ambiencenya yg bener2 membuat kita merasa nyaman berada di sini. Kita bermalam di hotel bedrock di daerah lakeside. Utk mempersiapkan energi sebaik2nya, kita tidak terlalu muter2 kota ini hari itu, cmn jalan sedikit, siapin coklat2 bar, beli map, rent sleeping bag, dan cari makan aja di sekitar hotel. Kita cukup beruntung, karena tanggal itu, sedang ada perayaan Nepali New Year, jd kita bisa liat kerumunan orang lokal, berkumpul di semacam pasar malam di pinggir danau, ada tari2an, komedi putar, kembang api, dkk :) 

 

My trip, day 3:

Pokhara - Nayapul

 Hari ini, kita bangun lagi jam 5an lagi utk liat sunrise pegunungan Annapurna dr kejauhan. "Wowww, dr kejauhan aja dah keliatan bagus gini, gimana ntar pas treknya ya" batinku.. Selesai liat sunrise, kita beres2 kamar, siapin backpack, turun ke reception buat makan pagi.

 

Selepas makan pagi, kita naek taxi menuju public bus terminal d Pokhara, dan guide kita langsung ngurus / belikan kita tiket bus dr sana menuju Nayapul. Akhirnya kita ngerasain jg gmn rasanya travel naek bus lokal, sesek! then crowded, mereka nyetel lagu2 lokal keras2, dan kl penuh, pada duduk di atap semua..

 

Perjalanan ini memakan waktu ~2jam, dan seperti biasa, kondisi jalan bumpy, tp pemandangan sepanjang perjalanan top markotob, bs liat view gunungnya semakin dekat, dam, bbrp temple, dan view kota pokhara dr atas.

 

Pengalaman sendiri, jgn banyak minum sebelum berangkat naek bus lokal, kalo gk, ntar kayak saya dl, kebelet pipis stelah 15 menit bus jalan. Syukurnya si driver stop utk kasi kita toilet break, tp yaa... Di tengah hutan gk jelas gitu 0__0 tiba2 bus berhenti, semua org turun, langsung kompakan pipis di pinggir jalan, gk laki gak perempuan sama aja :P

 

Singkat cerita, kita tiba di Nayapul, tempat starting point utk trek Ghorepani-Poon Hill & Annapurna Base Camp.

 

Trekking, day 1

Nayapul - Birethanti - Syauli Bazaar - Ghandruk (1940)

 

Nayapul yg artinya jembatan baru, adalah desa kecil tempat orang turun dan ngambil transportasi ke Pokhara. Gak ada yg menarik dr desa ini, tempatnya agak2 kotor, dan nurut saya gk terlalu ada view.

 

Birethanti adalah desa berikutnya yg berjarak sekitar setengah jam jalan flat dari Nayapul. Di tempat ini, kita akan dicegat utk ngecheck semua permit kita, ACAP, TIMS. Masih sama seperti Birethanti, tidak terlalu ada yg spesial di desa ini.

 

Syauli Bazaar berjarak sekitar 2 jam'an dr Birethanti, medannya flat, tapi panjang, ada sih nanjak2 sedikit, kita bisa liat view sungai Modi sepanjang segmen trail ini.

Ghandruk, desa dari etnik Gurung di Nepal, yg katanya tersohor akan kekuatannya, sehingga mayoritas British Gurkha Army direkrut dr etnik ini. Desa ini ditempuh sekitar 2-2.5 jam jalan NANJAK dari Syauli Bazaar. Pemandangan dr sungai Modi akan lama2 berganti jadi kebun dan sawah gitu.

Kita nginep di Annapurna Guest House and Restaurant. So far ini tempat nginep terbaik dari semua lodge di trek kita dr sisi fasilitas. Kamar mandi dalam, air panas, listrik 24 jam, bisa charge di kamar, etc.

 

Ketinggian tempat ini sekitar 1940m di atas permukaan laut

 

Trekking, day 2

Ghandruk  - Chhomrong (1950)

Rutinitas harian seperti biasa, bangun jam 5an, liat sunrise, sambil jepret2, breakfast.

 

Kita jalan dr lodge, sekitar jam 8 pagi, utk lanjut menuju Chhomrong yg terletak di ketinggian 1950m.Total perjalanan kata si guide, dan hasil research d internet sekitar 5 jam.

 

Tp di sinilah kita mulai menemukan game dr Annapurna trek. Kayaknya gak gain altitude, tp kok 5 jam? Iyak, jawabannya, karena itu terletak di bukit yg berbeda, jadi kondisi trek ini adalah, naekkkkk 1.5 jam, turunnnnnnnnn 1.5 jam, then nyebrangin sungai (Sungai Kimrong), then naekkkkkkkkk 2 jam.

Semenjak ini, kaki saya jd cekot2 desperate pengen dipijet.

 

Chhomrong adalah desa terakhir tempat orang2 lokal bener2 tinggal, selebihnya dr sini, "desa2" atau tempat stop kita berikutnya hanyalah segrup kecil tempat utk nginep / camping buat para trekker ke ABC.

Mulai dari tempat ini ke atas, jumlah lodge dan kamar di lodge dikontrol, penjualan air botolan tidak diperbolehkan, kita hanya boleh ngisi botol air kita (baik plastik maupun botolan laennya) dengan air rebus yg sudah difilter. Harga air akan meningkat seirng dengan bertambahnya altitude. Harga makanan pun akan meningkat seiring bertambahnya altitude, tp berhubung kita ambil package, kita boleh pesan apa aja regardless harganya, gk ada restriction makanan yg kita pesan harganya harus sekian, dll dll.

 

Kalo kita kehabisan stock, ada "market" di sini, harga2 barang di market lebih murah dr harga barang di lodge, tp gk sampe seextreme 50% gitu sih :)Malam itu km tinggal di Panorama Point lodge yg terletak di pintu masuk desa Chhomrong ini.

 

Trekking, day 3

Chhomrong  - Sinuwa - Bamboo - Dovan (2600)

It's another game! Ya, guide kita bilang, Chhomrong - Sinuwa akan sangat mirip dengan trek kemarin. Tapi selepas itu, trailnya akan "zig-zag".OK, seperti biasa, rutinitas pagi. Kita jalan jam 8.Berdasarkan trekking information map board yang dipasang di lodge2, Chhomrong  - Sinuwa akan memakan waktu 2 jam, Sinuwa - Bamboo 2 jam, dan Bamboo - Dovan 1 jam.

 

Let's start walking! Dr lodge, kita naekkkk sampe titik puncaknya Chhomrong, kemudian turun lagi extreme sekitar 45 mins, then nyebrang sungai Chhomrong, dan... naekkkkkkkk extreme, 1 jam'an. Buset dah, beneran ini bagian paling nyebelin dr trekking ini. Uda kebayang malesnya ketika kita harus trek baliknya. Muka2 kita bener2 desperate dan putus asa ngeliat tanjakan yg kayaknya berasa gk abis2. Singkat cerita kita sampe di Sinuwa, break sekitar 15 menitan, sambil minum lemon hangat, pocari sweat, makan snickers :p

 

Sinuwa ini benernya tempat yg cukup enak utk stop, karena dr sini kita bisa liat gunung Macchapuchre dengan cukup jelas, dan view dr desa Chhomrong, sungai Modi, dan sungai Chhomrong yg tadi kita lewati.

Akhirnya, sesi "zig zag" yg dinanti2 setelah capek maen game naek turun dr trek sebelumnya. Eits? Lho kok kayak gini trailnya? Naek 10 menit, turun 5 menit, naek 15 menit, turun 5 menit, dst. Okeh, kita belum lunch, muka kita bahkan jadi lebih despo drpada sebelum kita sampe Sinuwa tadi. Akhirnya kita mulai nangkap, bagi Nepali, zig-zag bukan berarti kiri kanan muter2 nanjak dikit gt, tp ya gitu, "naek turun" >.<

Setelah 2 jam dipenuhi rasa desperate, akhirnya kita sampe juga di Bamboo, tempat ini nurut saya gk gitu bagus buat nginep, secara, viewnya nurut saya yg plg jelek. Kita lunch break di sana sebentar, then continue ke Dovan. Trail dr Sinuwa - Dovan sendiri seperti trek di hutan, kita bakal bisa ngeliat bunga Rhododendron yg menjadi bunga nasionalnya Nepal.

Sehabis lunch, perjalanan Bamboo - Dovan yg notabene masih "zig-zag" itu terasa begitu cepet, gak sampe sejam kita uda sampe tujuan. Dovan berada di 2600m di atas permukaan laut. Sebenernya tenaga kita masih kuat utk lanjut ke stop berikutnya, yaitu Himalaya, yg berjarak 1.5 jam jalan dr Dovan. Tp atas rekomendasi guide, lebih baik stay di Dovan saja karena jumlah lodge d Himalaya lebih sedikit, dan kita insisted utk minta private room. Syukurnya kita stop di Dovan, karena 15 menit setelah kita taruh barang di kamar, hujan angin turun :P

 

Trekking, day 4

Dovan - Himalaya - Deurali - MBC (3700)

Hari ini kita berangkat agak pagian, sekitar jam 7.15 kita dah start trekking karena kata guide, cuaca di ketinggian segini agak rawan, dan kita akan melewati daerah2 rawan longsor.

 

Trek dimulai dari Dovan - Himalaya yg berjarak 1,5 jam jalan, kondisi trail masih zig zag di hutan rhododendron. Sialnya, cuaca tidak terlalu bersahabat, hujan cukup lebat mengguyur kita, yg mana mengharuskan kita utk stop sejenak di Himalaya, nunggu hujan agak reda.

 

Sesi Himalaya - Deurali, jarak sekitar 2 jam, view sepanjang segmen ini dah berganti, susah njelasinnya, mungkin bisa liat fotonya aja ntar :) Daerah ini cukup rawan longsor (katanya si guide dan LP). Di segmen ini, kita kejatuhan hujan es, gk sampe gede2 banget sih, tp cukup mengganggu, yg mana kita jg akhirnya break sampe 15 menitan sampe hujan esnya reda. Kita stop lunch break di Deurali.

 

Segmen terakhir hari ini, Deurali - MBC! Kondisi trail mirip dengan Himalaya - Deurali, viewnya bener keren, serasa diapit gunung2 es! Segmen ini yg paling rawan avalanche, dan paling panjang, yaitu 2.5 jam jalan. Kita ngelewatin sungai kecil, kayak air terjun kecil yg dah jadi es, dll.

Singkat cerita, kita tiba di MBC! Lodge kita letaknya plg bawah dr grup2 lodge di MBC, dan bbrp area dr lodge kita tertimbun es, kata si staff lodge sih kmrn hujan salju. Dan benar, dinginnya ampun2 di sini. Ini lodge yg membuat kita berdua langsung switch plan yg aslinya include stay 1 nite di ABC, akhirnya besok cmn naek bentar langsung turun. Biarpun kita sudah pake pakaian komplit (long john + fleece + wind breaker + kaos kaki + sarung tangan + kupluk + down sleeping bag), dinginnya masih menusuk tulang. Kebayang deh kl kita mau BAB gmn rasanya. Gak lama setelah kita taruh barang di lodge, salju turun di sini.

 

NB: di sini gk ada shower, kl mau mandi air panas, kita harus beli per baskom yg luar biasa mahalnya (350 rupees 1 baskom). dan saran saya, jgn mandi! kita berdua melakukan kesalahan konyol utk mandi di sini, begitu buka baju, brrrrrr.... kena angin dan suhu segitu, langsung nggigil, byar byur, pake baju komplit, minum decolgen dan tolak angin >.< syukur2 besok paginya masih bisa lanjut trekking

 

Trekking, day 5

MBC - ABC - MBC - Deurali - Himalaya - Dovan

Yess, akhirnya hari yang ditunggu2! Hari ini kita berangkat dr MBC jam 4.30 pagi, naek nanjak menuju ABC, jarak tempuh sekitar 2 jam. Sebenernya gak jauh2 bener, tp kecepatan jalan kita turun cukup signifikan karena kadar oksigen yg dah tipis dan trail yg tertutup salju dan es. Sialnya, cuaca pagi ini tidak terlalu baik, jadinya guide kita bilang kita gk bakal bisa bener2 liat Annapurna I nya di base camp >.< tp, apa boleh buat, saya gk mau disuruh nginep di MBC / ABC lagi :(

 

Setelah 2 jam penuh perjuangan dan muka despo. Kita berdua sampe juga di ABC. Ini titik tertinggi selama perjalanan kita yaitu 4130m asl. Sama seperti MBC, ada bbrp lodge di sana. Setiba d sana, kita break sejenak minum teh hangat di salah satu lodge, dan kita proceed ke "Sanctuary"nya, tempat di mana kita benar2 seakan2 dikelilingi oleh gunung2 tinggi seperti Macchapuchre, Annapurna South, Annapurna I, Hinchuli, Gangapurna, etc.Pemandangan benar2 luar biasa (walaupun Annapurna I tertutup awan tebal). Bener2 seperti mimpi yg jadi kenyataan :) Ada bbrp memoriam dan dipasang prayer flagnya Tibetan Buddhism utk memperingati bbrp climber yg meninggal ketika berusaha mendaki Annapurna I. Setelah menikmati pemandangan ini kurang lebih setengah jam, kita mulai turun ke MBC utk kemas2 barang, dan descent all the way to Dovan. Seperti yg diperkirakan, segmen ABC- MBC hanya memakan waktu 1 jam, 1/2 dr waktu yg diperlukan utk naiknya :)Hari ini hr terlama kita trekking, dengan total waktu 8 jam trekking. Cuaca hr ini emang bener2 bosok, udah pagi2 gak jelas, pas siang turun pun kena lagi hujan es batu agak lama. Perjalanan kita sampe tertunda kira2 1 jam karena hujan es ini.[spoiler=Trek day 5 pic]

 

Trekking, day 6

Dovan - Bamboo - Sinuwa - Chhomrong - Jhinu Danda

Hari ini cuaca bener2 bagus (monyeeettt!!), dan kita bener2 sebel kenapa gk tukeran cuaca aja ama kmrn >.< Total trekking hari ini 6 jam sampe Jhinu Danda. Dan hari ini adalah hari yg kita bener2 tidak nantikan. Kenapa? Karena ada Sinuwa - Chhomrong! Eewww.. Ketika turun dr Sinuwa, kita bener2 menyaksikan banyak muka2 desperate! "Mwahahaha, kita dah rasain itu dulu bro, rasain skrg!" batin kita :P Tp begitu nyebrang sungai Chhomrong, tampaknya muka2 despo itu yg kita pasang di muka kita. Sebelnya lagi, karena Chhomrong itu pemukiman orang lokal jg, mereka banyak pelihara keledai / kuda. Kotorannya itu lhoo! Banyak banget di sepanjang trail, bayangin aja kalo kita naek2, dengan napas tersengal2, dan kita berhenti tepat di sampingnya itu, WUEEKKS, kudu muntah rasanya T_T Singkat cerita, kita tiba di Chhomrong, had some lunch there, then continue ke Jhinu yg jaraknya tinggal 1 jam turun aja dr Chhomrong. Setelah taruh barang di Jhinu, kita langsung turun ke hot spring yg terletak setengah jam turun dr Jhinu, feeling badan kita setelah terendam air hangat itu benar2 luar biasa. Nikmat sekali. Selesainya, kita naek lagi setengah jam ><" utk kembali ke hotel. Jadi total2 jalan hr ini 7 jam.

 

Trekking, day 7

Jhinu Danda - New Bridge - Syauli Bazaar - Birethanti

Last day of trekking. Yg dideskripsikan oleh guide kita, a little bit down, then flat, so dun worry. OKeh, setelah kita jalani 2 jam, baru kita nangkap maksudnya flat itu adalah "a little bit down, and a little bit up" alias versi ringannya zig-zag mereka -__- Cuaca hr ini sangat baik (!), matahari bersinar sangat terang, yg mengakibatkan kita berdua sunburnt gila2an. Setelah trek sekitar 5 jam, akhirnya kita tiba di Birethanti, dan memutuskan langsung naek taxi aja ke Pokhara dr sini. Dengan ini berakhirlah ABC trek kita. Selesai 1 hr lebih awal dr yg dijadwalkan (karena gk jadi stay di ABC). Bye2 Annapurna! Sampe ketemu lagi! :)

 

My trip, day 9

Selesai trekking, kita balik ke Pokhara utk berkangen2an dengen kehidupan modern, dan ngeliat layar monitor lagi setelah 7 hr gk nyentuh komputer sama sekali (rekor nih).

 

Kali ini kita dikasi kamar di hotel view point, yg masih terletak di daerah lake sidenya Pokhara. Hotelnya lebih bagus daripada yg Bedrock tempat kita nginep sebelumnya. Malamnya cmn kita pake buat dinner ama guide and porter, abis itu ngobrol2 aja bareng mereka.[/spoiler]

 

My trip, day 10

Paragliding & Cycling Day!Hari ini hari yg ditunggu2, setelah 7 hr kaki disiksa, saatnya menikmati kesantaian hidup :PKemarin malam deal utk ambil paket paragliding, total ongkos kena USD100, udah include antar jemput dr hotel, paragliding 30mins, dan sertifikat (?). Kita dijemput jam 9 pagi dr hotel, dan vannya muter2 utk jemput orang2 laen yg ambil paket yg sama, then berangkat nanjak ke bukit dekat Sarangkot. Then kita bakal diassign ke salah satu tandem pilot, dan bakal dibrief tentang apa yg harus kita lakukan dan kita pakai. Setelah semua equipment dipasang, kita harus nunggu kondisi angin sebelum terbang. Setelah semua siap, dan angin jg menunjang, kita jalan bbrp langkah, then lari menuju tebing, dannnn, woohooo, I'm flying!! :D Pemandangan kota Pokhara beserta danaunya terlihat dengan sangat sangat jelas dari sini. Sialnya deretan pegunungan Annapurnanya gak keliatan pas itu. Kita terbang sekitar 20-30 mins, dan akhirnya landed dengan lancar bin sejahtera di pinggir danau (nama danaunya Phewa Lake btw). Setelah itu kita dianter balik ke daerah lake sidenya (gk bener2 ke hotelnya sih), terima sertifikat dr mereka, dan lunch (kita lunch dengan 2 orang HK dan 1 orang Cina daratan) di Mexican restaurant pinggir danau yg cukup terkenal di Pokhara, nama restonya Mike's restaurant (sukur bukan Mike's apartment..). Selesai makan, ciao balik hotel, mandi sejenak, trus kita rent 2 sepeda utk muter2 di kota, utk 3 jam, kita diquote 250 rupees (30ribu rupiah) utk 2 sepeda. Masih murah menurut saya harganya :)muter2 kota ini bener2 fun, kita ngiterin daerah turisnya, sampe pojok pinggir danau yg tenang, yg ternyata ada bbrp lodge yg ngincer turis2 yg mendambakan ketenangan..selagi spedaan, kita ada stop di german bakery, makan roti dan eskrimnya (roti cinnamon cmn 30rupees, eskrim gelato 1 scoop 90 rupees) yg nurut saya bener2 value for money. capek sepedaan, kita balikin itu speeda, dan pergi makan malam di moondance, resto recommended dr LP. seperti yg sudah diduga, resto ini cmn jualan ambience doank, makanan not bad, tp sukurnya harganya jg masih "biasa saja", 1 porsi lasagna sekitar 300rupees, pizza hut indo kayaknya lebih mahal de sekarang >.<udah kenyang, kita balik hotel, utk mandi malam, then kita mutusin utk keluar cr kafe utk menikmati malam terakhir di pokhara sambil duduk2 santai di pinggir danau aja :)

 

My trip, day 11

Pokhara - Kathmandu

Aaaaargh, kita gk mo balik Kathmandu!!! >.< Setengah hari kita abisin waktu dengan cara stroll2 gk jelas di pinggir danau, sambil nginget2 masa2 trekking kita, dan kemaren muter2 sepedaan dkk. Kita bener2 jatuh cinta ama kota ini >.<Utk makan siang, kita nyobain Tibetan restaurant, datang ke Tibetan restaurant gk afdol rasanya kl gk nyobain dumpling khas Tibet a.k.a Momo donk :p Kita jg pesen Tibetan tea, yang bener2 unik karena bahannya yg bener2 bikin orang mengernyitkan dahi :D Tibetan tea dibuat dr black tea + milk + GARAM + YAK BUTTER. rasa dr teh ini, hmmmmmm, susah dijelaskan, yg pasti unik deh :P bahkan sampe setelah 3 jam minum pun ms nyantol di tenggorokan rasanya..

 

Setelah makan siang, kita pergi airport, utk ambil flight ke Kathmandu. Ya ampyunn.. ini airport atau gudang?? bener2 minimum banget airport ini.. pesawat2 yg mampir sini kayak bus, datang, turunin bagasi, turunin orang, naekin bagasi, naekin orang (sembarang duduk, gk ada seat no.), jalan.... semuanya dalam waktu kurang dr 30 mins. Dan dr sini kita br menemukan 1 kenyataan menarik dr airport d nepal, mereka tidak ada metal detector! jd setelah present boarding pass, akan ada 2 antrian, 1 utk ce, 1 utk co. dan kita akan digiring ke ruang yg tertutup utk dicheck badan kita (digrepe, digerayangi, dodoll), br kita boleh masuk ke waiting roomnya. kita naek yeti airlines utk sektor ini, pesawat yg dipake adalah Jetstream 41, total penumpang 30 org, 10 row, dengan konfigurasi 2 1, 1 cabin crew, dan yg uniknya sampe ditawarin kapas sebelum take off utk sumpel kuping! bwahahaha.. penerbangan ini memakan waktu 30 mins, bandingkan dengan bus yg 7 jam.. (OK, ongkosnya ampir 20x lipat sih, ini kita pake pesawat karena constraint waktu)sampe di Kathmandu, kita tercengang melihat "bangunan" airport domestiknya, yg cuman 1 atap, dan semacam meja gitu aja. Bisa bayangin gmn kita klaim luggage kita? Yaaa! 1 petugas akan ngangkat 1 koper, tanya "ini punya sapa?" then kita datang, tunjukin kupon bagasi, baru dikasi ke kita ~_~bener2 melas deh... abis kita ambil bagasi, kita dianter ke hotel yg sama kayak dulu day 1 kita, yaitu Marsyangdi Mandala.. yg artinya, kita akan turun di medan tempur yg namanya Thamel lagi..utk makan malam, setelah kita eneg dengan makanan2 lokal dan western, kita putuskan utk splurge dikit dengan makan makanan Thai, alamak, emang bener, buat saya, makanan asia tenggara emang the best!! :Dapalagi ditambah dengan sebotol bir dingin (saya nyobain local beer, everest, not bad, tp ms enakan bintang :P)malam ini kita lewati dengan merenung, sedih, karena besok kembali ke Singapore

 

My trip, day 12

Kathmandu - Singapore

Bye2 Nepal! See you (next year! mudah2an)! Pagi2 jam 10 kita dijemput oleh guide, sambil dikalungin kain lokal utk tanda berpisah dan selamat jalan. Di airport ini, antrian check in panjang banget, kita ampir 1 jam antri utk check in, then antrian imigrasi jg sama panjangnya, tp slightly lebih cepet, total2 15 menitan deh. Dodolnya, seperti d airport Pokhara, di sini kita digrepe2 lagi, gk tanggung2, dr mau check in sampe mau board pesawat, kita digrepe2 3X!!! Akhirnya kita board pesawat Silk Air MI411 tujuan Singapore, dan lepas landas ke Singapore pukul 13.30 waktu setempat (sial, di sebelah Silk Air ada Druk Air tujuan Bhutan lg, sempet berharap gw salah naek pesawat). Pesawat kita landing di Singapore jam 20.15 waktu Singapore, disertai dengan perasaan dongkol dan sedih karena besok lusa mesti kerja (dan pasti numpuk...) :'(Yap, trip kita telah berakhir, demikian jg dengan FR ini.. Thanks dah ikutin yaa :D


INFO TAMBAHAN UNTUK ANNAPURNA CIRCUIT

Annapurna Circuit...  Suggested Itinerary

 

Catper di rumah... jadi kasih info yang penting aja ya.

1. Perjalanan ke starting point Annapurna Circuit taun 2009, jalanan sudah menembus Bhulbule.. denger2x sudah sampai Jagath. Jadi kalau mau dan banyak temen bisa sharing jeep dari Besisahar atau dari Kathmandu.

2. Besisahar-Bulbule-Ghermu Pan-Tal - Dharapani/Danakyu ... Nah Hampir sebagian besar orang bermalam di Danakyu.. tapi kalau bisa spare another hour climb tidur di Temang lebih bagus karena dari situ bisa liat gunung Manaslu .. laksana bongkah salju raksasa. Kalau sore sore gak berawan bisa nonton Manaslu berwarna pink/orange pada saat matahari terbenam. Karena kalau pagi pagi baru berangkat dari Danakyu... pas sampe Temang.. agak susah moto si Manaslu .. karena matahari menghadap kamera.

3. Dharapani/Danakyu/Temang - Chame - Upper Pisang/Ghyaru Kalau trekking sama guide... usahakan untuk TIDAK stay di Lower Pisang... karena kebanyakan guide gak mau jalan lewat upper trail, pemalasan semua :-) . Kalau hari masih panjang... climb another 2-3 hours ke Ghyaru... pemandangannya dahsyat pagi pagi waktu sunrise. Atau minimal bermalam di Upper Pisang kalau udah kesorean. Perjalanan ke Manang... HARUS lewat UPPER TRAIL... jangan lewat valley, gak liat apa apa. Selain pemandangan dari upper trail lebih keren.. juga untuk menolong proses aklimitasi lebih cepat.

4. Manang, minimal 2 hari. Stay di Yeti Hotel.. karena ruang tamu/common roomnya ngadep ke belakang aka ngadep gunung... tempat berjemur di rooftoop juga ngadep gunung.. lumayan pagi pagi kalo lagi berjemur bisa puas ngeliatin gunung. Namanya Yeti Hotel, tapi sekamar dua tempat tidur saya bayar 200 rupee

Tilicho Hotel sebelahnya juga sama gedenya dan bagus.. tapi common room/living roomnya ngadep jalan.. gak cozy... bikin depresi aja gak bisa liat gunung :-)

5. Rest day di Manang.. gunakan untuk mempraktekan climb high and sleep low.. jangan sleep sleep low low aja pas rest day ... banyak banget pilihan untuk one day walk during 'rest day'

6. Di high season .. ada dokter/nurse yang standby di Manang under The Himalayan Rescue Association.. mereka kasih free information setiap sore jam 3 sore ttg apa itu altitude sickness, pencegahannya ..  BE THERE! tempat semua trekker juga pada ngumpul dari seluruh Manang...

7. Kalau masih ada waktu extra 3-4 hari, bisa ke Tilicho Lake... it's the highight of my trip last time I was there. Pemandangan yang dahsyat gak ada habis habis sampe ke Tilicho Base Camp. Perjalanan saya kemaren ke Tilicho Base Camp dibagi dua, stop di Kangsar jadi dua hari perjalanan.. gak capek dan tidak telat sampai di Tilicho Base Camp.. karena kalau sudah siang menjelang sore di bulan april/may... suka hujan atau bersalju.

8. Dari Manang stop di Yak Kharka atau di Letdar (Letdar lebih sepi).. jangan lebih dari Letdar, kalau bablas ke Thorung Pedi... altitude sickness dijamin menanti.

9. Kalau trekking sendirian, at least trekking bersama teman khususnya melewati Thorung La... lebih baik lagi form a group sebelum nyampe Thorung Pedi. Ada kejadian 3 orang ngelewatin Thorung La dengan altitude sickness... satu orang sakit, tapi gak seberapa lama satu lagi juga jatuh sakit. Karena cuma bertiga, yang satu gak bisa ketolong ... maksa lewat pass (nanggung) untuk dapet pertolongan di Muktinath.. alhasil kalau lewat Thorung Pedi ada grave nya gak jauh dari Thorung La... so if you're sick. TURN AROUND.

10, Stay di Muktinath/Jharkot gak ada beda.. tapi kalau stay di Muktinath yang lebih tinggi dari Jharkot, kita bisa ambil photo Jharkot yang letaknya sangat unik. One of the most photographed village during my trip.

11. Kalau masih ada waktu.. bisa jalan di Kali Gandaki, the deepest gorge in the world sampai Tatopani. Lembah diantara Dhaulagiri (8167M) dan Annapurna (8091M) satu pengalaman sendiri.. walaupun trail aslinya sudah hilang karena sudah dibangun jalan. Tapi masih banyak short cut masuk desa untuk menghindar jeep/motor

12. Kalau memutuskan untuk naik jeep dari Muktinath...  kalau bisa bermalam di Kalopani. Satu spot kita bisa liat Annapurna I berwarna emas/pink di saat sunset. Dari guesthouse kita bisa naek ke rooftop... dan diatas ada meja dan kursi yang memang disediakan untuk nonton gunung :-)

13. Setelah ini.. semua terserah masing masing... 

(Ghorepani dan Everest Base Camp lewat Cho La menyusul)


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.