Cara Dan Syarat Ganti Paspor Biasa ke e-Paspor 2021 Dan Pengalaman Menjengkelkan Di Imigrasi Surabaya

Cara Dan Syarat Ganti Paspor Biasa ke e-Paspor 2021 Dan Pengalaman Menjengkelkan


Just sharing pengalaman saya memperpanjang passport yang sudah habis masa berlaku ke E passport 48 halaman.

Passport saya sebenarnya masih berlaku sampai Agustus 2016, tapi berhubung saya sudah ada beberapa plan untuk trip dalam waktu dekat, maka saya memutuskan untuk perpanjang passport secepatnya.

Saya domisili di Bali, ber KTP Malang. Setelah mempertimbangkan untuk keperluan di masa mendatang dll, akhirnya saya memutuskan untuk perpanjang visa di Surabaya, meskipun akan memakan biaya tambahan untuk tiket pesawat dan harus ijin kerja beberapa hari.

Perlu di catat, untuk apply E passport Cuma bias di Kanim tertentu :

  • Seluruh Kanim Jakarta
  • Kanim Kelas 1 Khusus Surabaya
  • Kanim Batam

PERSIAPAN

Semua tahap-tahap perpanjangan visa yang saya tulis dibawah ini adalah berdasarkan pengalaman pribadi, apabila ada ketidaksamaan document yang diminta atau di cantumkan, mohon untuk konfirmasi dengan Kanim yang bersangkutan.

Syarat- syarat nya ;

  • KTP Asli dan 1 lembar fotocopy di kertas A4 jangan di potong.
  • Akta Lahir/Ijazah Terakhir Asli dan 1 lembar fotocopy di kertas A4.
  • Kartu Keluarga Asli dan 1 lembar fotocopy di kertas A4.
  • Passport Lama asli dan 1 lembar fotocopy di kertas A4.

Document tambahan ;

  • Surat rekomendasi kerja, menyatakan bahwa adalah benar kalian karyawan di perusahaan tsb dan menyatakan membuat passport untuk keperluan berlibur (contoh surat rekomendasi kerja untuk membuat passport bias di cari di Google)

Tips :

  • Pisahkan document yang asli dan fotocopy disusun rapi masukkan map agar tidak tercecer atau pake penjepit kertas, karena pada saat antri pengambilan nomer antrian, akan di cek kelengkapan document asli dulu, apabila lengkap sesuai yang diminta, akan di berikan nomer antrian dan map berisi form data diri dan surat permohonan agar passport lama kita di kembalikan.
  • Foto copy dari rumah saja,karena foto copy di kanim antri nya panjang banget.
  • Siapkan pulpen warna hitam untuk mengisi form aplikasi yang di dapat saat mendapat nomer antrian.
  • Ya, antri nya lama. Siap-siap bekal makanan kecildan air putih dari rumah, bawa buku bacaan untuk mengusir rasa bosan.

PROSES APLIKASI

Setelah googling dan mengumpulkan info dari berbagai sumber, antrian untuk pengajuan passport baru, perpanjangan, dan online aplikasi dibatasi sampai 100 nomer antrian per hari nya. Maka saya putuskan untuk datang mengambil nomer antrian sepagi mungkin.

  • Senin, 11 January 2016, saya tiba di Kanim Kelas 1 Khusus Surabaya jam 5.05 AM yang berlokasi di Letjen S Parman 58 A, Waru Sidoarjo, tepatnya sebelum jembatan layang kalau dari arah Waru sebelah kiri jalan. Dan jam segitu yang antri sudah berpuluh puluh orang.
  • Segera cari orang yang memegang kertas untuk menuliskan nama dan nomer antrian. Saya dapat nomer antrian 32.
  • Tepat jam 6.00 pagi, pintu pagar Kanim dibuka dan kita dipersilahkan masuk ke bagian dalam kantor. Security memanggil nama kita satu persatu sesuai urutan kertas yang kita tulis tadi dan dipersilahkan berbaris menunggu pintu kantor pelayanan imigrasi buka jam 7.Antrian masih terus memanjang dikarenakan kebijakan baru imigrasi per January 2016, bahwa Kanim masih melayani pengajuan/perpanjangan passport untuk yang datang sampai dengan jam 10.00 pagi. Jadi tidak dibatasi kuota antrian lagi melainkan siapapun yang dating sebelum jam 10.00 pagi masih di layani.
  • Jam 7.00 tepat kita dipersilahkan untuk masuk ke kantor pelayanan sekitar 10 orang per sekali masuk, diperiksa document asli kita, diperiksa cara berpakaian kita (sandal jepit/rok mini/celana pendek untuk laki-laki dilarang keras untuk masuk dan dipersilahkan kembali apabila sudah memenuhi syarat berpakaian yang sesuai), apabila document dan cara berpakaian kita sudah memenuhi syarat, nomor antrian di print (jangan sampai hilang nomer antrian, ada ibu2 yang nomer nya hilang dan tidak bias dapat nomer yang sama) dan kita di berikan map hijau (gratis) berisi form pengajuan passport baru/perpanjangan.

Apabila perpajangan, disertakan juga di dalam map hijau tsb surat yang kita tandatangani menyatakan permohonan pengembalian passport lama kita dengan beberapa alasan tertentu seperti :

  • Ada visa yang masih berlaku.
  • Ada bukti pengajuan visa/Untuk memudahkan pengurusan visa yang sama.
  • Untuk memudahkan urusan dengan bank di luar negeri.
  • Di dalam passport ada passport anak.

Tinggal di lingkari saja alasan meminta kembali passport lama kita dan ditandatangani. Masuk kan document asli beserta fotocopy di dalam map hijau tsb, jangan lupa yang rapi dan berurutan ya.

  • Jam 8.00 pagi tepat, antrian mulai di panggil. Ada 13 loket pelayanan, setiap panggilan sekitar 13 orang dilayani, dan antrian berjalan lancar. Antrian saya No.32 dipanggil jam 9.30 pagi.
  • Proses pencocokan document, interview (ditanya mau kemana, kerja? Ada rekomendasi kerja, mau e passport), pengambilan foto (saya dipinjami syal untuk di taruh di leher karena tidak pakai baju berkerah, tips harus pakai baju berkerah),pengambilan sidik jari, memakan waktu sekitar 5 menit saja.
  • Petugas memberikan tanda terima, dan slip pembayaran ke BNI yang bisa di lakukan keesokan hari nya ke teller BNI. Biaya E passport adalah Rp. 655.000 dan biaya transfer adalah Rp. 5.000 total Rp. 660.000. Teller bank akan memberikan bukti pembayaran yang akan di tunjuk kan petugas untuk pengambilan passport
  • Proses selesai, di informasi sama petugas bahwa e passport selesai dalam waktu 9 hari kerja, kurang lebih 2 minggu. Saya apply Senin, 11 Jan, passport ready di ambil Jum’at, 22 January.
  • Pada waktu pengambilan, saya mewakilkan ke adik saya. Berhubung saya sudah balik lagi ke Bali. Menurut informasi yang saya dapat, pengambilan passport bisa di wakilkan kepada keluarga yang namanya tercantum di KK kita. Just in case, saya juga menulis surat kuasa ber materai untuk di tunjukkan kepada petugas pada waktu pengambilan passport. Tapi adik saya bilang cuma di minta copy KK dan copy KTP adik saya pada waktu pengambilan passport.

BAD EXPERIENCED

Pasti ada saja pengalaman yang tidak mengenakkan setiap kali kita berurusan dengan birokrasi di negara kita tercinta ini. Nah, berikut pengalaman buruk saya saat berhadapan dengan "pelayan masyarakat" di Kanim Kelas I Khusus Surabaya.

  • Di dalam loket pelayanan, ada 2 loket dalam satu bilik berukuran kotak persegi dengan 2 petugas. Satu memeriksa document, satu petugas pengambilan sidik jari dan foto.
  • Jangan berharap mereka akan senyum dan menyapa kita dengan ramah, hal tersebut tidak akan terjadi. Saya mengucapkan salam “selamat pagi” dan tidak ada yang menjawab sama sekali. Setelah proses selesai saya ucapkan “terima kasih”, sampai ketiga kali nya setelah saya ucapkan dengan keras dan tegas mereka baru melihat saya dan mengucapkan “sama2”. It is about respect to each other.
  • Pada saat pemeriksaan document salah satu petugas tanya saya kerja di mana dan sebagai apa, setelah saya jawab mereka tanya “bawa surat rekomendasi?” dan saya jawab “ada”.Dan beliau menjawab “oh pintar!” seperti guru lagi cek PR muridnya, terus terang sedikit tersinggung dengan komen tsb. Saya bilang “sebelum kesini butuh waktu lama buat saya kumpulin informasi”. Dan beliau tidak berkomentar lagi.
  • Pada saat pengambilan foto mengetahui saya memakai baju tidak berkerah, petugas tsb memberikan syal ke saya dan bilang “pake ini mbak, soalnya baju nya gak berkerah, terserah mau di model apa aja pokonya tutup leher nya”. That’s exactly what she said to me, again saya tersinggung lagi, apa saya terlalu sensi ya.
  • Saya lupa fotocopy passport lama saya, saya dipersilahkan untuk fotocopy di luar dan di suruh langsung balik ke loket, setelah kembali di loket tsb sekitar 4 menit kemudian ada ”little party” di loket saya, yaitu makan gorengan rame-rame, beberapa ibu-ibu dari loket lain juga ada di meja tsb, dan saya dibiarkan nunggu dan melihat mereka makan gorengan, ibu yang banyak berkomentar masih sempat-sempat nya nawarin saya tempe goreng. Seriously??? Bayangin how fast pelayanan yang kita dapat kalau tidak usah di selingi dengan "gorengan party"?.
  • Di Indonesia “Pelayan masyarakat” belum cukup dimengerti arti nya oleh pejabat-pejabat di negeri kita. Mereka merasa “orang penting” yang kita butuhkan. Semoga suatu hari, kita sebagai masyarakat Indonesia mendapat arti “pelayanan” yang sesungguhnya.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.