Itinerary 7 Hari Backpackeran Di Korea Selatan : Jeju, Seoul dan Chungcheong Murah Meriah 2021


SEOUL

- Big Choi's Guesthouse: Walking distance dari Hongik Univ. 5000 won dari Incheon Airport. Paling murah di Seoul. 12.000 won di 8-mixed dorm basement, 16.000 won di 6-bed female dorm. Uniknya harga bisa dinego kalau nginap lebih dari 2 malam. Ownernya masakin nasi goreng kimchi pas malem2 saya bilang laper plus dinyanyiin "falling slowly" dengan gitarnya :)

- 5 menit dari situ ada tempat makan yg banyak orang antri karena murah. 5000 won per porsi utk Daenjang jjigae dan lainnya, plus banyak side dishes-nya.

- Ambil uang dari ATM biasanya di Woori Bank atau Shinhan Bank, soalnya kalau saya pakai 365 bank gagal terus

Provinsi Chungcheong

CHEONAN

Saya suka temple, jadi pertama kali injak Cheonan, langsung ke Mt. Taejo untuk lihat Green Big Buddha di Gagwonsa temple. Transportasi mudah dari Cheonan Bus Terminal ada bus langsung ke Mt. Taejo. Jalan sekitar 25 menit ke Gagwonsa temple

CHEONGJU (Basis di Provinsi ini)

Dari Cheongju bus terminal ada bus langsung ke Mt. Songni National Park. Perjalanan sekitar 1,5 jam. Tourist Information di Mt. Songni tidak bisa bahasa Inggris, jadi kalau mau ke Beopjusa Temple dan mendaki Munjangdae peak, say hello aja ke turis domestik dan bilang, "bareng dong saya jalan sendirian" mereka ramah dan sangat membantu. Jalan ke Beopjusa sekitar 25 menit dari terminal, lalu beojusa-Munjangdae peak-Beopjusa 5 jam (saya pemula soalnya jadi lambat). Awal Maret masih banyak es, jadi pakai spike di sepatu sepertinya lebih mudah. Saat itu saya salah kostum dan salah sepatu jadinya repot sendiri. Kalau makan sendirian di kedai mahal karena satu porsi biasa untuk 2 orang. Saya merayu untuk beli 1/2 porsi haemulpajeon (bakwan seafood). Mantap deh rasanya

GONGJU

Sebenarnya lebih enak kalau stay di Gongju paling tidak 1 malam lalu sidetrip ke Buyeo karena banyak historical site di sana. Kalau saya waktu itu hanya setengah hari mengunjungi Magoksa temple. Katanya temple paling tua di Korsel. Bus yang ke Magoksa jalan dari Gongju Old Terminal. Saat itu hanya saya turis asing dan lebih banyak lansia di sana. Kalau bisa baca huruf korea sedikit membantu untuk lihat timetable. Bus No.7

NONSAN

Di Nonsan ada temple dengan Buddha statue yang unik. Nama templenya Gwanchoksa. Mudah transportasi dari bus terminalnya. Bisa untuk halfday trip

Provinsi Jeolla

JEONJU (Basis pertama di provinsi North Jeolla)

Dua malam pertama nginep di Jeonju GH di Hanok Village. Banyak turis domestik yang nginep di sana. Minta bareng saja soalnya kalau di Jeonju mereka hunting makanan. Jeonju terkenal sama Jeonju bibimbap, Makgeolli, dan Kognamulkukbap. Tapi waktu itu kita ke Hankookkwan (resto terkenal) tapi kata mereka rasanya biasa aja untuk harga semahal itu. Tapi memang banyak side dishesnya, menarik untuk difoto. Makan makgeolli dengan buanyak raw seafood side dishesnya itu mantap. Hanya 7000 won per orang. Tambahan lagi, ada Patbingsu (Es kacang merah plus rice cake) di Grandma's Best resto. Juga kalau mau makan korean barberque, tanya sama orang lokal mereka biasa makan di mana, jangan tanya yang terkenal. Waktu itu saya dapat yang makan berdua 12.500 won/orang dengan banyak side dishesnya.

di Jeonju, kalau mau stay di motel deket stasiun biasanya mereka charge 40rb won dan+5000 won untuk internet, tapi saya bargaining dengan muka melas, banyak peluh, dan sendirian, saya dapet 30rb won sudah sama internet.

JINAN

One day trip dari Jeonju. Di sana ada gunung (Mt. Maisan) yang bentuknya unik, bagus untuk difoto dari kejauhan. Hike sekitar 30-45 menit ada temple yang dibangun dari batu-batu kecil-sedang-besar, namanya Tapsa. Bagus untuk foto. Waktu itu saya hanya bisa coba satu trail, tapi sepertinya kalau saya coba trail yang lain, bisa dapat gambar Mt. Maisan dari sisi yang lebih baik. Peta tidak ada English, jadi lagi-lagi minta barengan sama turis domestik saja. Sanchae bibimbap yang saya coba waktu itu 7000 won dengan buanyak side dishes, ditraktir pula sama turis domestik. Jadi tambah enak :) Bahkan dianterin sampai bus terminal

JEONGEUP

Dari Jeonju, saya ke Moaksan dahulu untuk lihat Geumsansa temple. Main hall-nya paling unik diantara temple lainnya. Lalu pindah kota ke Jeongeup untuk lihat Naejangsa National Park, terkenal dengan autumn foliage-nya. Naik cable car sampai halfway pun sudah dapat pemandangan bagus. Kenalan sama turis domestik lalu makan patguksu (noodle tapi soupnya dari kacang merah), kalguksu (noodle dengan sup putih), bibimnengmyeon (spicy white thin noodle dengan sayuran) bareng. di Jeongeup pertama kali saya coba nginep di Jjimjilbang (public bath house). 8000 won semalam + 500 won untuk handuk besar yang digunakan sebagai selimut. Pengalaman yang tidak terlupakan :D

GWANGJU (basecamp kedua di Provinsi Jeolla)

dari Gwangju, saya ke YEONGAM county karena mau ke Mt. Wolchulsan. Ada jembatan merah yang fotonya terpampang di halaman berwarna di Lonely Planet South Korea. dari Gwangju kalau mau ke JINDO untuk melihat Miracle Sea Path pun bisa, tapi waktu itu belum jadwalnya festival dimulai. Dari Gwangju, untuk ke Unjusa temple (menarik karena banyak sekali Buddha statue di sana, bahkan Buddha yang berbaring pun ada, ini berbeda dengan pose Buddha sebelum ke Nirwana) transportasi mudah, Bus no. 218 dari bus terminal, half-day trip.

SUNCHEON

Suncheon Bay di sore hari hingga sunset itu bagus pemandangannya. Jalan diantara ilalang dan naik ke bukit. Bagus untuk foto. Di Korea ada 3 temple yang paling penting (Songgwangsa di Suncheon, Haeinsa di Gimcheon, dan Tongdosa di Yangsan). Songgwangsa betul-betul cantik, bahkan saya akhirnya mencoba templestay untuk satu malam. Dua hari di sana saya beruntung bisa ngobrol panjang lebar dengan biksu orang Amerika. Bahkan diundang minum teh dan makan jeruk di rumah Songgwangsa's Zen Master, karena saya kenalan sama turis lokal jadi bisa ngobrol sama siapa saja karena ada dia di samping saya :). Templestay itu salah satu pengalaman unik di Korea Selatan. Teh yang mesti dicoba adalah Omicha (5-flavour tea, katanya) dan Jujube tea.

Dari Suncheon, mudah sekali untuk ke GURYE (Pintu masuk kalau mau mendaki Mt. Jirisan, gunung tertinggi kedua setelah Mt. Halla di Jeju) Saat itu the highest peaknya ditutup karena katanya dry season jadi hanya bisa visit Gurye Sansuyu Flower Festival. Bunga warna kuning bertebaran diantara Mt. Jiri yang masih tertutup salju

YEOSU

Saat itu Expo belum dimulai, tapi saya bisa melihat bangunannya saat visit ke Odongdo Island. Di Yeosu sebenarnya ada Hermitage (small temple) yang terkenal utnuk melihat sunrise, namanya Hyangilam. dari Yeosu untuk ke Jeju saat itu tidak ada direct ferry, jadi harus ke kota lain (dari Nokdong) atau malah ke provinsi lain (dari Busan) lebih frequent. Saya memilih ke Busan karena ferry berangkat jam 7 malam sampai Jeju jam 7 pagi. 39ribu won untuk satu kamar besar isi 200 orang, 43ribu won untuk kamar isi 40 orang. Beruntung saat itu hanya ada empat orang termasuk saya. Tidak ada selimut, tidak ada alas tidur, hanya ada bantal kubus yang keras. Tapi saya memohon ke penjaga malam di kapal itu utnuk selimut karena saya kedinginan, ditolak sama penjaga yang jam 9, tapi dikasih selimut sama penjaga jam 11 malam. Temen sekamar saya hanya bisa terheran-heran :)

JEJU (Backpack tinggal di Busan, saya jadikan Busan sebagai Basis)

Hari pertama hanya jalan-jalan di sekitar port terminal dan menikmati traditional market. Malam pertama nginep di motel dekat port terminal. Banyak motel 40rb-50rb won + 5000 kalau butuh internet, tapi saya keukeuh keliling sampai agak ke pelosok dan beruntung ternyata ada yang kasih diskon hingga 25rb per malam. Saya hunting motel bareng turis Jepang yang sekamar di ferry, dia senang karena dapat kamar murah, bahkan kamar saya pun dibayarin. Senangnya :)

Hari kedua ke Munjanggul Cave (UNESCO WH). Dari bus stop jalan 2,5km ke Munjanggul cave, beruntung saya dianterin turis domestik yang ketemu di bus stop dan kasihan sama saya, pas pulang dianterin turis domestik lainnya, jadi datangah ke Korea, mereka ramah dan baik sekali) dari Munjanggul langsung ke Seongsan Ilchulbong (UNESCO WH). Stay di Seongsan GH 15rb di female dorm, free breakfast. Hike Seongsan pas sore hari saat sunset, lalu jam 5.30 hike lagi untuk lihat sunrise. Pemandangannya bagus sekali.

Hari ketiga jalan bareng sama turis domestik yang sekamar ke Seopjikoji. Naik taksi dari Seonsang hanya 5000 won oneway kalau berempat jadinya lebih murah dari bus. Pemandangan saat itu bagus karena bunga warna kuning (beda dengan yang di Gurye) mekar dengan background Seongsan Ilchulbong dan lighthouse. Lalu lanjut ke Sanbangsan untuk lihat Yeomori Coast. Nginep di Sanbangsan GH 15rb di female dorm. Bisa lihat pemandangan gunung dari jendela kamar. Takjub lihat Yeomori coast tapi lonely karena mereka biasanya couple, jarang yang jalan sendirian.

Hari keempat setelah Yeomori coast, langsung ke Gumneung untuk lihat Gumneung Beach. Sebenarnya Hopjae beach lebih terkenal, tapi pemandangannya sama dengan Geumneung yang relatif sedikit turis. Nginep di Geumneung GH 20rb di female dorm. View dari window-nya betul2 fantastic. kalau malam bingung resto ngga ada, mereka bisa masakin buat tamu2 untuk makan bareng. Kisaran 4000-5000 won per orang untuk dinner, free breakfast.

Untuk jalur ke Mt. Halla, saya lebih tertarik lewat jalur Seongpanak. Rutenya meskipun panjang, tp cocok untuk pemula, dan bisa sampai craternya. Unfortunately, saat saya datang ke Seongpanak 8AM, hari itu diumumkan peak ditutup karena cuaca akan memburuk (snowing). Padahal di downtown cuaca baik-baik saja. Saya tidak beruntung.


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.